Tahap Operasional Konkret




Apa yang dimaksud tahap Operasional konkret? Yaitu tahap dimana anak sudah mampu berfikir secara rasional, seperti penalaran untuk menyelesaikan suatu masalah, namun kemampuan berfikir mereka masih terbatas pada keadaan nyata. Pada tahap ini, ditandai dengan tiga kemampuan baru yang akan dikuasai anak, seperti kemampuan mengklasifikasikan (mengelompokkan), menyusun, dan mengasosiasikan (menghubungkan/menghitung) angka atau bilangan. Kemampuan yang berkaitan dengan angka, seperti menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Selain itu, anak sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah (problem solving) yang sederhana. Kemampuan kognitif pada masa ini merupakan dasar diberikannya ilmu seperti membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Untuk mengembangkan daya nalarnya, anak di latih untuk bisa mengungkapkan pendapatnya terhadap berbagai hal, baik yang dialaminya maupun peristiwa lain yang terjadi di sekitar. Misalnya bermusik, Lihat bagaimana si kecil menggerakkan tangan dan kakinya mengikuti irama dari musik yang didengarkannya. Dari sini dapat kita lihat bahwa pesan yang disampaikan telinganya diolah oleh pikirannya untuk kemudian menentukan gerakan mana yang sesuai dengan musik yang sedang terdengar. Atau mengajak anak ke kebun, tunjukkan padanya bagaimana tumbuhan bertumbuh, terus berkembang hingga akhirnya berbunga dan berbuah.
Di tahap ini si kecil mulai mengembangkan minat khususnya sebagai sumber motivasi, mulai memahami dunia orang dewasa seperti melihat sesuatu secara mendalam seperti menyadari bahwa segala sesuatu itu tidak selalu nampak seperti yang terlihat. Anak-anak juga mulai dapat menafsirkan bacaan dalam buku yang dilihatnya untuk membuat sebuah cerita, dan juga mampu mengambil atau memahami dan mempertimbangkan pendapat dari orang lain. Karena pada usia ini anak-anak juga mulai bisa mengatur waktunya, orangtua juga harus mulai  mengajarkan dan menerapkan kedisiplinan kepada si kecil. Parents ajarkan anak-anak untuk ikut membantu pekerjaan di rumah, seperti menyapu rumah atau membersihkan jendela dan tugas-tugas sederhana lainnya yang sekiranya anak-anak dapat dengan mudah melakukannya.
Karena anak-anak sudah mampu memahami keadaan dan mempertimbangkan sesuatu sebagai orangtua, haruslah:
a.       Mendukung anak untuk memahami agendanya sendiri, tujuannya sendiri, dan tugasnya sendiri yang sudah ditentukan. Ini membantu anak mengalami perasaan, 'Ya, aku bisa melakukan ini. Aku dapat memenuhi tujuanku sendiri' sangat penting untuk membangun harga diri. Perasaan 'aku bisa' inilah yang akan mendorong anak keluar di dunia dan bereksperimen, menguji dan mencoba yang lagi akan memberinya keterampilan hidup yang penting.
b.      Lebih sering berinteraksi dengan orang lain atau orang baru, ini juga dapat membuat si kecil lebih mudah membangun hubungan dengan orang baru karena anak sudah mulai menganggap penting sebuah pertemanan. Dengan sering mengajak anak ikut berkunjung kerumah tetangga atau teman ibunya, mengajak jalan-jalan ditaman atau pasar raya.
c.       Mendukung anak dalam melakukan apa yang ingin dilakukan, yang tentunya masih dalam kendali/ kontrol orangtua. Misalnya si kecil ingin bermain ponsel, sebelum parents memberikan ponselnya sedikit berikan peraturan/perjanjian yang harus ditepati dan disetujui oleh si kecil. Selain melatih anak menepati peraturan atau perjanjian, hal ini juga melatih si kecil agar dapat bertanggung jawab dan menerima konsekuensi jika melanggarnya.
d.      Sering-sering mengajak anak untuk bermain olah kata atau angka seperti teka-teki silang selain mengasah kemampuan juga dapat menambah kata-kata baru.
e.       Menghargai pendapat anak dan mengapresiasi tindakan postif yang telah dilakukannya.

Nah.. beberapa hal diatas dapat dengan mudah orangtua lakuakan pada anak, selain dapat meningkatkan kognitif atau kepintaran anak hal tersebut dapat membuat anak lebih dekat dengan orangtua dan lingkungan sosialnya.
\
Daftar pustaka
Anonim. 2017. Perkembangan Anak Usia 6-12 Tahun.
            (http://elhanalearningkit.com/perkembangan-anak-usia-6-12-tahun)
Birgitte. Tahapan Perkembangan Anak dan Tonggak Sejarah dari 7-12 Tahun.       (https://www.positive-parenting-ally.com/stages-of-child-development.html)
Karo, Rere. 2014. Tugas Yang Tepat Sesuai Usia Anak.
(https://www.jawaban.com/read/article/id/2014/10/23/93/141023153801/tugas
_yang_tepat_sesuai_usia_anak)
Sumarsono, Bambang. Tahap dan Ciri-Ciri Perkembangan Kognitif Peserta Didik
Usia Sekolah Dasar.
            (https://www.halopsikolog.com/ciri-ciri-perkembangan-kognitif-peserta-
didik-usia-sekolah-dasar/)
Anonim. Tips Rangsang Daya Nalar Anak.
            (https://www.ayahbunda.co.id/balita-tips/tips-rangsang-daya-nalar-anak)

Komentar